Foreign Policy Talks (FOLKS) 2024: Voice for The Voiceless

Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan pemahaman terkait isu-isu internasional, FPCI Chapter UIN Jakarta menggelar acara tahunan, yaitu Foreign Policy Talks (FOLKS) 2024. Tahun ini, FOLKS mengangkat tema “Voice for The Voiceless” yang berfokus pada perdagangan manusia dan penyelundupan manusia, dua isu penting dalam kejahatan transnasional yang berdampak besar pada kemanusiaan, terutama di negara berkembang, yang kerap kali menjadi sasaran empuk dalam kasus ini.

FOLKS 2024 terdiri dari pre-event dan main event, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai dampak perdagangan manusia dan penyelundupan manusia terhadap hak asasi manusia, stabilitas sosial, dan perkembangan ekonomi, khususnya di negara berkembang.

Main Event FOLKS 2024 diselenggarakan pada Senin, 20 Januari 2025, di Auditorium Lantai 2 Perpustakaan Nasional Jakarta. Acara ini menghadirkan pembicara dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), dan akademisi, yang memberikan wawasan mendalam mengenai topik ini. Tema “Voice for The Voiceless” bertujuan untuk mengangkat suara mereka yang tidak terdengar, seperti korban perdagangan manusia dan penyelundupan manusia, serta mendorong tindakan nyata untuk memberi mereka kesempatan untuk didengar.

Acara dimulai dengan Humanity Talks 1, yang menghadirkan:

  • Dzulfikar Ahmad Tawalla, S.Pd., M.IKom, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
  • May Kurniawan Sanjaya, S.H., MH, CMLC, Koordinator Wilayah Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Menggugat DKI Jakarta

Sesi ini membahas tentang ancaman besar yang ditimbulkan oleh perdagangan manusia dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk melindungi korban dan memberikan keadilan.

Selanjutnya, acara diisi dengan Teatrikal Puisi: Voice for The Voiceless, yang benar-benar memecah suasana. Sajak-sajak yang dibacakan dengan penuh perasaan dan juga adegan yang ditampilkan tentang penderitaan korban perdagangan manusia memberikan kesan yang sangat berkesan dan menyentuh hati, menjadikan acara semakin keren dan berkesan untuk para peserta yang hadir.

Acara berlanjut dengan Humanity Talks 2, yang menghadirkan:

  • Eny Rofiatul Ngazizah, National Project Officer di IOM Mission Indonesia
  • Rizky Yudha Prawira, S.H., M.H., Fair Trial Officer di Amnesty International Indonesia

Sesi ini membahas strategi global untuk mengatasi perdagangan manusia dan bagaimana organisasi internasional berperan penting dalam mendukung keadilan bagi para korban.

Acara ditutup dengan pengisian satisfaction survey, dilanjutkan dengan sambutan penutupan dari MC dan sesi foto bersama.

Salah satu peserta dari FPCI Chapter Universitas Airlangga memberikan kesan positif terhadap acara ini, mengatakan, “Line-up pembicara yang disajikan sangat baik, dengan perwakilan dari NGO dan pemerintah, memberikan perspektif yang beragam. Isu yang diangkat sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat.” Sementara itu, peserta lainnya merasa sangat terkesan dengan sesi Teatrikal Puisi, yang memberikan ruang untuk merenung dan merasakan emosi para korban perdagangan dan penyeludupan orang.

Event ini dihadiri oleh 180 peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Kehadiran peserta yang antusias menunjukan tingginya kepedulian terhadap isu perdagangan dan penyeludupan orang, terkhusus dalam kacamata hak asasi manusia di negara berkembang.Melalui FOLKS 2024, FPCI Chapter UIN Jakarta terus menjalankan misinya untuk menjadi jembatan bagi diskusi akademik dan langkah konkret terhadap isu global. Dengan kelanjutan acara ini, diharapkan lebih banyak orang akan menyadari tantangan terkait perdagangan manusia dan penyelundupan manusia, serta menyebarkan kesadaran bahwa isu human traficking and human smuggling merupakan kasus nyata yang  ada dihadapan kita.


Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Nayottama (+62 813-8017-1908)

Disusun oleh:
Aqila Salma Zhafira dan Anggita Salsabilla – Public Relations FPCI Chapter UIN Jakarta